Analisis keterlambatan proses bongkar muat peti kemas pada tahap stevedoring di PT Pelabuhan Indonesia (persero) Regional 2 Pangkal Balam
Politeknik Pelayaran Banten
Politeknik Pelayaran Banten
Politeknik Pelayaran Banten
DOI:
https://doi.org/10.62391/ejmi.v6i1.85Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang menghambat aktivitas bongkar muat di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pangkal Balam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung, serta data sekunder dari dokumen-dokumen terkait di kantor pelabuhan. Beberapa masalah yang dihadapi dalam proses bongkar muat di Pelabuhan Pangkal Balam meliputi kerusakan alat, antrian truk, kondisi cuaca, dan pasang surut air laut. Faktor-faktor ini berdampak negatif pada efisiensi dan efektivitas proses stevedoring, mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang dan kerugian bagi eksportir dan importir. Upaya untuk mengurangi hambatan ini termasuk peningkatan pemeliharaan alat, pengaturan antrian truk yang lebih baik, dan adaptasi terhadap kondisi cuaca dan pasang surut. Penelitian ini juga menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan terhadap prosedur operasional yang ada untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan pengguna jasa pelabuhan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pangkal Balam dalam meningkatkan pelayanan kepelabuhanan, sehingga pengiriman barang dapat tepat waktu dan pengguna jasa tidak dirugikan. Dengan demikian, pelabuhan dapat berfungsi optimal sebagai pusat aktivitas kepelabuhanan yang efisien dan efektif.
Keywords: stevedoring bongkar muat kontainer
Jiang, Y., Kirkman, H., & Hua, A. (2001). Megacity development: managing impacts on marine environments. Ocean & Coastal Management, vol. 44, no. 5-6, pp. 293-318.
Triadmodjo, B. (2017). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Officet Yogyakarta.
Putra, A. A., & Djalante, S. (2016). Pengembangan infrastruktur pelabuhan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Media Engineering, vol. 6, no. 1, pp. 433-443.
Pemerintah Republik Indonesia. (2016). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Supangat, S. (2024). Peran manajemen kapal dan komunikasi dalam meningkatkan keselamatan dan operasional di pelabuhan. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), vol. 7, no. 1, pp. 322-328.
Siregar, M. K. (2023). Prosedur pembayaran payment request melalui sarana centra di PT Pelindo Multi Terminal (Studi kasus: PT. Pelindo Multi Terminal). Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, vol. 1, no. 5, pp. 304-309.
Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2021 tentang Penggabungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia I, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Bintari, P. N., Nawawi, C. I., & Kurniasari, D. E. (2023). Kajian potensi ekspor dan impor melalui jalur pelayaran untuk mendukung diversifikasi perekonomian Indonesia. Innovative: Journal of Social Science Research, vol. 3, no. 6, pp. 6731-6738.
Djamaluddin, A. (2022). Manajemen Operasional Pelabuhan. Makassar: Unhas Press.
Kementerian Perhubungan. (2014). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang Dari dan Ke Kapal. Jakarta: Kementerian Perhubungan RI.
Fahirah, A. A. (2020). Analisis waktu bongkar muat peti kemas di Container Yard (Studi kasus di Makassar New Port). Disertasi. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Ladesi, V. K., & Ridho, S. (2021). Optimalisasi proses cargodoring pada Terminal Peti Kemas Banjarmasin. Jurnal Logistik, vol. 14, no. 1, pp. 19-26.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.