Analisis pengaruh angin dan arus terhadap olah gerak kapal pada manuver sandar di pelabuhan (Studi kasus MV Sinar Bintan)
Politeknik Pelayaran Banten
Politeknik Pelayaran Banten
Politeknik Pelayaran Banten
DOI:
https://doi.org/10.62391/ejmi.v7i2.145Manuver sandar kapal merupakan salah satu fase paling kritis dalam operasi pelayaran karena dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, khususnya angin dan arus. Kondisi lingkungan yang tidak terkendali dapat memengaruhi olah gerak kapal dan meningkatkan risiko kecelakaan di pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh angin dan arus terhadap olah gerak kapal saat melakukan manuver sandar di pelabuhan dengan studi kasus pada MV Sinar Bintan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kasus, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung selama operasi sandar, wawancara dengan perwira kapal, serta studi dokumentasi. Data dianalisis dengan mengaitkan kondisi angin dan arus terhadap respons manuver kapal selama proses sandar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angin dan arus memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas dan arah gerak kapal, terutama pada kecepatan rendah saat mendekati dermaga. Angin samping dan arus menyilang terbukti meningkatkan kesulitan pengendalian kapal dan membutuhkan koordinasi yang lebih baik antara nahkoda, perwira jaga, serta penggunaan bantuan tugboat. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam meningkatkan pemahaman tentang mitigasi risiko manuver sandar kapal di pelabuhan, khususnya dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Berthing maneuver is one of the most critical phases in ship operations, as it is strongly influenced by external environmental factors, particularly wind and current. Uncontrolled environmental conditions can affect ship maneuverability and increase the risk of accidents in port areas. This study aims to analyze the effects of wind and current on ship maneuverability during berthing operations, using MV Sinar Bintan as a case study. This research adopts a qualitative descriptive approach through a case study method. Data were collected through direct observation during berthing operations, interviews with ship officers, and documentation review. The analysis focuses on examining the relationship between wind and current conditions and the ship’s maneuvering response during the berthing process. The results indicate that wind and current significantly influence ship stability and directional control, particularly at low speeds when approaching the berth. Crosswinds and transverse currents were found to increase maneuvering difficulty and require enhanced coordination between the master, deck officers, and tugboat assistance. This study provides practical insights for improving risk mitigation strategies during ship berthing operations under challenging environmental conditions.
Keywords: Olah gerak kapal manuver sandar angin arus keselamatan pelayaran
Rozari, R. (1982). Teknik navigasi kapal. Jakarta: Penerbit Maritim.
Soebekti, H. R. (n.d.). Intisari olah gerak kapal. Yogyakarta: Deepublish.
Rawson, J., & Tupper, E. C. (2001). Basic ship theory (5th ed.). Oxford: Butterworth-Heinemann.
Derrett, D., & Barrass, C. B. (2012). Ship stability for masters and mates (7th ed.). Oxford: Butterworth-Heinemann.
Kløvning, E. M. (2020). Wind affecting berthing operations. TransNav: The International Journal on Marine Navigation and Safety of Sea Transportation, 14(2), 431–438. https://www.transnav.eu.
Im, N., Park, J., & Kim, S. (2012). Automatic ship berthing under wind disturbance. Journal of Marine Science and Technology, 17(4), 371–382. https://doi.org/10.1007/s00773-012-0171-4
Hooft, J. P. (1994). Manoeuvring of ships. London: The Nautical Institute.
Lewis, E. V. (1989). Principles of naval architecture (2nd ed.). Jersey City, NJ: Society of Naval Architects and Marine Engineers (SNAME).
Fernandes, R., Braunschweig, F., Lourenço, F., & Neves, R. (2016). Combining operational models and data into a dynamic vessel risk assessment tool for coastal regions. Ocean Science, 12(1), 285–317. https://doi.org/10.5194/os-12-285-2016.
International Chamber of Shipping. (2020). Bridge procedures guide (5th ed.). London: ICS. https://maritimesafetyinnovationlab.org.
International Maritime Organization. (2015). Bridge resource management (BRM). London: IMO.
Reason, J. (1990). Human error. Cambridge: Cambridge University Press.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Penerbit Ilmu Pengetahuan.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Revisi ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2020). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi. (2022). Laporan tahunan kecelakaan transportasi laut tahun 2022. Jakarta: KNKT. https://knkt.go.id.
Subar, M. A., Djamaan, A., & Muhayyang, M. (2020). Analisis pengaruh angin dan arus terhadap olah gerak MT. Gandini saat akan sandar di Pelabuhan Pertamina Balikpapan. VENUS, 8(2), 21–29. https://jurnal.pipmakassar.ac.id.
Kløvning, E. M. (2023). Field study on wind impact during ship berthing. TransNav: The International Journal on Marine Navigation and Safety of Sea Transportation, 17(1), 85–93. https://www.transnav.eu.
